23 Desember 2010

Slide Mata Kuliah Jaringan Komputer Pasca UTS

Bagi temen-temen yang membutuhkan Slide Mata Kuliah Jaringan Komputer Pasca UTS, bisa di download dibawah sini
Continue Reading

18 Desember 2010

Pengumuman PostTest PDK

Posttest untuk kelas M akan dilaksanakan pada hari Selasa 21 Desember 2010 di Labjar jam 19.40-20.10
Untuk yang belum menumpulkan laporan resmi segera dikumpulkan
Continue Reading

13 Desember 2010

Menejemen Proyek Web

1. Pendahuluan
  • Manajemen Proyek adalah aktivitas manusia untuk membentuk tindakan dari manusia lainnya
  • Perspektif humanistis membutuhkan seorang manajer proyek web untuk memecahkan sebuah konflik dan tim Web yang harus mempunyai pemahaman berbagai disiplin.
  • Konsisten dalam menggunakan tool yang terintegrasi sama pentingnya dengan manajemen risiko sebagai hasil keseluruhan siklus.
2. Arti Sebuah Proyek
Menurut Westland (2006), proyek adalah sebuah usaha yang menghasilkan seperangkat pengiriman dalam waktu tertentu, biaya dan kualitas tertentu.
- Unik secara alami
- Mempunyai batasan waktu
- Mempunyai anggaran yang telah disetujui
- Mempunyai sumber yang terbatas
- Meliputi elemen risiko
- Merupakan perubahan keuntungan

untuk lebih jelas, silahkan download file berikut: File Menejemen Proyek
Continue Reading

12 Desember 2010

Praktikum dasar komputer

Untuk PostTest Akan Dilaksanakan Pada minggu-minggu ini.

Diharapkan Agar Materi yang ada dipelajari dengan sebaik-baiknya, agar nilai tidak mengecewakan.

Sebagai Syarat untuk mengikuti Posttest adalah Laporan Harus Sudah dijilid. Untuk Format Laporan Akhir bisa didownload disini.

Sebelum laporan dijilid, hendaknya melakukan asistensi terlebih dahulu, mungkin masih ada kesalahan pada laporan permodul.

Untuk Penjilidan, Menggunakan Format SoftCover.

Daftar Email

Hasan Sulthoni : hasansulthoni@gmail.com, sulthoni@yahoo.co.id

TRI CAHYO L. A. : lutfie_99@ymail.com
FERI OKTOSINAGA : xinaga.128bit@gmail.com
RETNO WULAN :
NAUFAL FAKHZAMI WAFDA : jan20011990@yahoo.com
SITI MUNAWAROH : munawaroh_ti@yahoo.com
YANTO ERWANTO :
ALIF :
IRADATUL IZZATY : izza_ra@rocketmail.com
ANNIKA ALFIANI ZAITA : annikaalfiani.randy@gmail.com
ZAINAL ARIFIN :
Continue Reading

06 Desember 2010

Perancangan Aplikasi Web

PERANCANGAN APLIKASI WEB
Web muncul sebagai suatu sistem hypertext yang sangat sederhana yang mendukung konsep global. XML merupakan teknologi hypertext yang pertama. Web banyak dikoneksikan dengan database untuk membuat suatu system informasi.
Integrasi modul perangkat lunak yang luas diklien dan server dan teknik design berorientasi objek merupakan hal yang penting dalam "Melting pot Web". Namun, ketiga aspek tersebut yang disebutkan tetap signifikan, tidak satupun dari tiga aspek diatas dapat menawarkan solusi yang memuaskan.

Elemen dasar dari Document Hypertext
Sebagai pendekatan umum untuk desain aplikasi Web,
• Latar belakang budaya semua pengembang harus terwakili dalam tim, dan perawatan harus
diambil untuk integrasi mereka.
• Ada beberapa model independen, metode, dan alat untuk desain dan implementasi dalam
masing-masing bagian, tergantung pada kategori aplikasi Web
• Pembuatan aplikasi web juga harus mempertimbangkan kategori dari aplikasi web itu sendiri dan juga teknologi yang akan digunakan.
Design Web Menurut Perspektif Evolusioner
Background
Menurut Evolusioner salah satu karakteristik utama aplikasi Web adalah dokumen-terpusat, yaitu, bagaiman orang dapat membaca dan mengerti apa isi yang dimaksud. Isi adalah raja. Awalnya, Tim Berners-Lee ingin mengembangkan Web menjadi sederhana meskipun sistem hypertext di seluruh dunia melalui Internet, berfokus pada informasi tekstual.
Design Informasi: Aktifitas Autorasi
Bagian ini membedakan antara era sebelum Web, era HTML (dari kedatangan Web sampai 1997), dan era XML saat ini (W3C 1998). Awal era HTML secara eksklusif terfokus pada authoring. Hanya dokumen hypertext yang didukung, dari namanya HTML(Hypertext Markup Language) pada HTML, seluruh dokumen teks akan dipenuhi oleh tag-tag dari HTML. Dalam perkembangannya, HTML pun mendukung media lain, seperti: gambar, Video, Audio dan lain-lain.
Design Perangkat Lunak: Aktifitas Pemrograman
Bagian ini menjelaskan perkembangan bertahap antara Programmable Web dan Pendistribusian dari program.
Programmable Web
HTML berkembang menjadi dinamis, kedinamisan ini menggunakan script, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari browser maupun server.
Dengan script ini maka dokument HTML akan menjadi dinamis, seperti adanya efek pada dokumen.
Para pengembang Java memperkenalkan “Bahasa Web baru” dengan dasar bahwa setiap browser tidak hanya terdiri dari HTML, tetapi juga aplikasi java. Bahasa ini serupa dengan dokumen HTML, tetapi terdiri dari Java Applet yang didownload dari server, dan bukan dokumen statis, setelah itu suatu tampilan akan tampil di browser setelah proses download selesai.
Dengan demikian, fokus utama ditempatkan pada aspek keamanan untuk mencegah applet pihak ketiga.
Selain Menggunakan Java, untuk membuat suatu halaman web menjadi dinamis digunakanlah Macromedia Flash.
Pendistribusian Program
Dokumen HTML disebarkan melalui internet yang menggunakan koneksi TCP, inter-process communication (IPC)
Masalah dan Pembatasan dalam Desain Web Terpadu
Jalan menuju integrasi hypertext, informasi, dan desain perangkat lunak ke dalam desain web adalah bergelombang, terutama disebabkan oleh tiga kendala spesifik: yakni budaya, teknologi, dan masalah konseptual.
Di sisi budaya, kita bisa mengkritik bahwa pemahaman saling bentrok budaya tidak cukup tidak hanya di kalangan pengembang Web, tetapi juga di antara peneliti, alat dan metode pengembang, dan pelatih. Di sisi teknologi, tidak tersedia alat-alat dan metode yang mencukupi. Selain itu, penggabungan bidang ini belum dilaksanakan. Dan akhirnya, di sisi konseptual, konsep terpadu harus benar-benar disesuaikan dengan perkembangan terbaru dan temuan, sebelum dapat mencapai jatuh tempo yang perlu diterapkan dalam alat dan metode.
? Hambatan budaya dapat memiliki banyak macam disini akan diberikan salah satu contoh saja,
Desain halaman web dalam arti desain informasi dan desain perangkat lunak dan fase perkembangan selanjutnya biasanya tidak didukung oleh teknologi yang tersedia di pasar.
? Transisi dari bentuk berbasis user interface interaktif untuk perangkat lunak dengan pengguna grafis interface biasanya merupakan perubahan teknologi yang dramatis, karena Java applet jarang digunakan oleh produsen perangkat, meskipun Java telah popular sebagai salah satu bahasa pemrograman Web dalam bentuk Java Server Pages (JSPS).
? Tidak ada teknologi yang tepat untuk beberapa varian yang diinginkan dari dua konsep desain yaitu unsur-unsur dan link. Sebagai contoh, HTML tidak memiliki cara menghitung tujuan link pada waktu navigasi (jika diklik), kecuali dengan menggunakan proxy yang agak rumit.
? Campuran fine-grained dari aspek authoring dan pemrograman dalam sebuah elemen atau
link tidak cukup didukung oleh teknologi. Sebagai contoh, jika kita ingin mendukung
navigasi canggih di mesh, kita harus menerapkan navigasi terpisah. Satu-satunya jalan saat ini yang bias digunakan adalah dengan menggunakan karakter khusus teknologi berbasis XML yang masih jarang digunakan dalam praktek.

Pendekatan Struktural
Daftar Tiga bagian pada sisi komponen dan sisi Mesh.
1. Desain Presentasi: pada desain ini memiliki output dokumen, media, dan data (dalam arti
sistem informasi, atau dalam arti Komponen data aplikasi perangkat lunak). Di sisi mesh, desain ini harus fokus pada visualisasi, auditori atau output multi-modal dari mesh, dan komponen yang dikunjungi oleh pengguna.
2. Desain Interaksi: pada bagian ini berkaitan dengan aliran kontrol interaksi pengguna dengan aplikasi Web. Di sisi mesh, istilah navigasi sudah menjadi kebiasaan, sementara istilah dialog digunakan pada sisi komponen.
3. Desain Fungsional: desain inti dari komponen dan mesh, menekankan perspektif pengembang perangkat lunak, karena ini penting untuk kategori aplikasi Web terbaru. Oleh karena itu, sisi komponen akan digambarkan sebagai desain informasi. Demikian pula, sisi mesh akan berfokus pada komposisi komponen aktif dalam proses bisnis(Alur kerja) dan sangat disesuaikan dengan aplikasi web.

Desain Presentasi
Dalam desain presentasi, "media desainer" menentukan tampilan dan struktur bagaimana isi multimedia disajikan. Berdasarkan gagasan asli bahwa konten adalah raja, isi HTML klasik ditentukan bersama-sama dengan instruksi format, link, dan sebuah program (script). Sebaliknya, desain presentasi modern mengikuti konsep pemisahan antara isi aplikasi dan presentasi. Desain presentasi yang baik memungkinkan kita untuk menyesuaikan presentasi dengan kebutuhan budaya, teknologi, dan berbagai kontekstual.
Selain itu, banyak halaman Web, aplikasi Web dan situs Web yang direstrukturisasi dengan desain visual baru. Dalam pengembangan web tradisional ini berarti bahwa ratusan atau bahkan ribuan dokumen HTML harus disesuaikan secara manual. Orang-orang yang terlibat dalam proses modifikasi dokumen HTML biasanya membutuhkan banyak pengetahuan mengenai HTML. Hal ini mengakibatkan biaya yang dikeluarkan cukup besar dan membutuhkan Tim pengembang yang banyak pula.

Desain Interaksi
Desain Interaksi menyangkut persimpangan visual, dinamis, fungsional, dan teknis dari unsur-unsur aplikasi Web. Tujuan utamanya adalah untuk menggabungkan unsur-unsur tersebut, dalam rangka untuk menarik pengguna dan agar aplikasi mudah dipahami. Bagian ini menunjukkan pendekatan sistematis yang membagi interaksi aplikasi Web menjadi empat aspek: interaksi pengguna, antarmuka pengguna, navigasi, dan aktivitas pengguna.

User Interface
Kriteria yang harus diperhatikan dalam pengembangan aplikasi Web/perangkat lunak adalah: maintainability, reusability, scalability, sustainability and expandability.
Maintainability mengacu pada upaya untuk mencari dan memperbaiki kegagalan perangkat lunak, dan biasanya diukur oleh kesederhanaan, keringkasan, dan modularitas. Web aplikasi yang menarik menyediakan user interface yang interaktif yang biasanya menggunakan teknologi Active X/ Applet atau AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). User interface ini biasanya memiliki presentasi, data dan logika yang erat, sehingga ada kesulitan dalam pembangunan dan pemeliharaan.


Reusability mengacu pada kemungkinan kode aplikasi untuk digunakan kembali tanpa adanya perubahan yang berarti. Kebutuhan untuk mencari reusabilitas di tingkat user interface biasanya sering diabaikan oleh banyak orang.
Skalabilitas tidak hanya merujuk pada kemampuan mempertahankan sejumlah besar pengguna tetapi juga dari sudut pandang pembangunan, dengan kemampuan pembangunan yang dapat dilakukan secara paralel oleh tim pengembang. Beberapa teknologi berbasis ActiveX mengaktifkan fungsi yang menakjubkan.


Desain Fungsional
Rancangan fungsional juga harus mempertimbangkan aspek-aspek teknologi yang memiliki dampak yang kuat pada aplikasi Web dalam pengembangan. Kita harus mengamati commensurability, tapi aplikasi kita harus diperluas, terukur, dan dipelihara. Kesulitan khusus terlihat dalam interaksi komponen. Web aplikasi seperti tickers berita biasanya dapat melakukannya tanpa dukungan transaksi, sementara toko-toko online mungkin harus memetakan banyak fase produk. Ini membutuhkan Transaksi dan alur kerja dukungan dan integrasi database dan sistem perangkat lunak.

Kesimpulan
Web dimulai sebagai suatu infrastruktur hiperteks yang fleksibel berdasarkan pada konsep SGML. Konsep SGML menggunakan teknologi yang sederhana dan menyatukan teknologi lain yang seperti Gopher, FTP, Telnet dan Usenet (NNTP). Perkembangan Teknologi Kemudian Mengubah Infrastruktur Dokumen Hiperteks menjadi suatu antar muka perangkat lunak yang bisa diremote.
Campuran dari dokumen dan tugas memperkenalkan isu baru di dalam antarmuka pengguna seperti organisasi nya, interaksi pengguna, dan faktor-faktor navigasi yang harus ditujukan untuk membangun aplikasi yang sukses.
Perkembangan juga terjadi pada Web Browser, dimana setiap web browser mempunyai adaptasi yang berbeda dan cara transcoding yang berbeda pula. Begitupun juga pada Tampilan yang digunakan.
Seiring hal itu Perusahaan-Perusahaan yang bergerak dalam bidang aplikasi web pun banyak yang bermunculan.
Bersamaan dengan perkembangan teknologi, perhatian tentang kelemahan kemampuan hiperteks yang asli untuk menghubungkan informasi secara semantis dimunculkan. Semantic Web adalah satu usaha yang berkelanjutan untuk menunjuk hal ini. Bersamaan dengan hal itu, muncul teknologi-teknologi baru yang dipersiapkan untuk memungkinkan Web menjadi suatu sumber Proaktif dan berpengetahuan lebih.
Continue Reading

21 November 2010

Tugas Pendahuluan Praktikum Daskom

Tugas Pendahuluan Daskom Modul 3
  1. Bandingkan antara OS Windows dan Linux (Kelebihan dan kekurangan masing-masing OS)!
  2. Sebutkan minimal 20 perintah dasar di linux dan penjelasannya
Tugas Pendahuluan Daskom Modul 4
  1. Sebutkan Format-format Multimedia selain MIDI, MP3, MPEG, AVI, dan Quicktime minimal 5!
  2. Sebutkan Aplikasi Multimedia lain selain Winamp, dan beri penjelasan, minimal 2, kemudian bandingkan aplikasi-aplikasi tersebut dengan Winamp!
Tugas Pendahuluan Daskom Modul 5
  1. Bandingkan aplikasi Microsoft Office dengan OpenOffice!
  2. Sebutkan Aplikasi Perkantoran lain selain Microsoft Office dan OpenOffice, beri sedikit penjelasan mengenai aplikasi tersebut!
  3. Apa kegunaan dari speeling&grammar?
Tugas Pendahuluan Daskom Modul 6
  1. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari internet!
  2. Apakah yang dimaksud dengan milis(mailing list), dan apakah kegunaanya? Jelaskan!


Untuk Tugas Pembuatan Video Penginstalan OS kemaren, harap di burning di CD!
Continue Reading

31 Oktober 2010

Format Penulisan Laporan Prak. Dasar Komputer

Format Laporan Prak. Dasar Komputer tahun 2010
1. Laporan praktikum dilengkapi daftar isi/gambar/tabel/lampiran(jika ada)
2. Berikut format laporan permodul :

* Cover
* Daftar Isi
* Daftar Gambar (jika ada)
* Daftar Tabel (jika ada)
* Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
* Bab II Dasar Teori
* Bab III Tugas Pendahuluan
* Bab IV Implementasi( Kegiatan implementasi + tugas tambahan [jika ada])
* Bab V Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran

3. Menggunakan kertas A4 dengan margin 3.5, 3, 3, 3 untuk cover ketas warna biru
4. Laporan Praktikum di print
5. Karena Tugas Pendahuluan Modul 1 tidak ada , maka untuk modul 1, Bab III Implementasi.
6. Untuk Tugas Praktikum modul 1 yang no 1 tidak usah dikerjakan.

Untuk Tugas Pendahuluan Modul 2
1. Jelaskan Perkembangan Ms. Windows !
2. Jelaskan cara memartisi harddisk !

Continue Reading

27 Oktober 2010

VARIABEL LINGKUNGAN & PROGRAM EKSTERNAL

Permasalahan
  1. Bagaimana memanggil perintah eksternal Linux dari dalam skrip shell?
  2. Bagaimana cara mengetahui perintah apa saja yang disediakan oleh Linux?
  3. Bagaimana kita dapat mengetahui suatu perintah termasuk perintah Linux atau bawaan shellBash?
Jawab
  1. Untuk Memanggil Perintah eksternal Linux dari dalam ShellBash bisa langsung dipanggil saja(ditulis langsung). Contoh:
    #!/bin/bash
    ls #memanggil perintah list
















    Atau perintah ditulis diantara tanda ``(tanda petik diatas tab).
    #!/bin/bash
    `ls`#memanggil perintah list


  2. Untuk mengetahui perintah apa saja yang disediakan oleh linux bisa dengan menekan tombol escape (esc) pada keyboard sebanyak 3 kali. Maka akan muncul konfirmasi sebagai berikut (Contoh):
    adminlab@adminlab-desktop:~/Modul2$ Display all 2700 possibilities? (y or n)
    Tekan y untuk melihat, maka akan tampil perintah-perintah yang ada.














    selain itu anda bisa melihat pada direktori bin














  3. Jika perintah tersebut ada pada direktori bin maka kemungkinan besar itu merupakan perintah linux, tapi kalau tidak ada maka kemungkinan besar itu merupakan perintah bawaan dari ShellBash.
Continue Reading

26 Oktober 2010

SOA & Code Igniter

Struts

Struts adalah framework yang mempromosikan penggunaan arsitektur Model-View-Controller untuk merancang aplikasi skala besar. Kerangka kerja ini mencakup seperangkat libaries tag kustom dan terkait Jawa kelas, bersama dengan berbagai kelas utilitas. Aspek yang paling kuat dari kerangka Struts adalah dukungan untuk menciptakan dan pemrosesan form berbasis web.

Pattern

Pattern adalah sebuah istilah dalam rekayasa perangkat lunak yang mengacu kepada solusi umum yang dapat digunakan secara berulang kali untuk menyelesaikan masalah-masalah umum yang ditemukan dalam desain perangkat lunak. Sebuah pola desain tidak berbentuk solusi akhir yang dapat langsung diterjemahkan menjadi kode program. Pola desain merupakan penjelasan atau templat yang menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah yang kemudian dapat digunakan di berbagai situasi yang berbeda-beda. Pola desain untuk object-oriented biasanya menunjukkan relasi dan interaksi antar kelas dan objek, tanpa menjelaskan kelas dan objek akhir yang terlibat dalam sebuah aplikasi. Algoritma biasanya tidak disebut sebagai pola desain, karena algoritma menjadi solusi masalah komputasi bukan masalah desain.

Model View Controller

Model View Controller (MVC) MVC merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

  1. Model : merepresentasikan data yang digunakan oleh aplikasi, dapat berhubungan dengan controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan view.
  2. View : mengandung keseluruhan detail dari implementasi user interface. Disini, komponen grafis menyediakan representasi proses internal aplikasi dan menuntun alur interaksi user terhadap aplikasi. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
  3. Controller : merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi

Framework

Framework adalah sekumpulan perintah/fungsi dasar yang dapat membantu dalam menyelesaikan proses-proses yang lebih kompleks

Pertama kelebihan dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah applikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara team. Semua anggota di wajibkan untuk memahami dari pola kerja framework tersebut selebihnya anggota team hanya mempelajari proses bisnis yang di kehendaki oleh sistem untuk kemudian di tuangkan kedalam framework tersebut. Dalam artian setiap orang harus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan applikasi tersebut.

Kedua dengan memakai framework akan menghemat waktu pengerjaan suatu applikasi, karena setiap anggota sudah memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal ini misalnya semakin banyak library yang ada semakin mempercepat anggota untuk menemukan solusi karena tidak setiap anggota harus membuat Class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.

Berikutnya Team tidak akan di susahkan dengan adanya perputaran anggota dalam artian jika ada anggota yang tidak bisa melanjutkan lagi pekerjaannya anggota yang lain bisa meng-cover kekosongan tersebut. Bayangkan jika setiap modul yang dikembangkan mempunyai logika yang berbeda tentunya akan memakan waktu yang banyak untuk proses pemahan akan sistem tersebut.

Kesekian-kalinya dengan adanya framework akan menjaga integritas dari modul-modul yang dikembangkan. Tentunya hal ini juga tergantung dari metode yang dikembangkan sendiri. framework hanya membantu dan memungkinkan/mempermudah proses integrasi, tidak berarti dengan adanya framework sistem otomatis akan ter-integrasi. Dan masih ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh framework.

Ø Pemilihan Framework

Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam memilih framework :

Pertama Documentasi dari framework itu sendiri. Documentasi sangat penting adanya mengingat pada umumnya tidak banyak orang/perusahaan yang membuat framework sendiri dalam membuat applikasi. Nah maka dari itu kita akan sangat tergantung dengan documentasi yang di sediakan oleh framework yang kita pilih.

Berikutnya ke sesuaian framework tersebut dengan applikasi apa yang hendak kita kembangkan. Mengambil filosofi “tidak perlu membunuh nyamuk dengan meriam”. artinya sebaiknya kita memilih framework dengan fasilitas yang pas dengan kebutuhan kita.

Berikutnya lagi perhatikan standar2 standart framework yang ada, misalkan apakah framework tersebut MVC, apakah framework tesebut mendukung versi sekian, apakah mendukung templating dll. Semakin banyak hal yang di support oleh framework tersebut semakin baik. Karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas dari software yang dikembangkan.

Berikutnya, adalah faktor kemudahan. Tentunya ini sangat tergantung dari sumberdaya yang ada. Standart kemudahan sangat sulit di ukur karena ini berhubungan dengan minat seseorang akan sesuatu. Namun melirik keatas berdasarkan documentasinya kita bisa mengira2 pola kerja framework tersebut.

Konsep Integrasi sistem

Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.

Keuntungan dari integrasi sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.

Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.


SOA

Service Oriented Architecture atau SOA memungkinkan departemen IT untuk membuat suatu transisi dari pendekatan aplikasi menuju pada suatu pendekatan proses bisnis.
SOA merupakan suatu arsitektur yang mendukung loosely coupled services untuk memungkinkan suatu bisnis yang fleksibel dalam pertukaran informasi dan penggunaan teknologi informasi. SOA terdiri dari kumpulan layanan bisnis yang mendukung suatu pengkonfigurasian kembali realisasi end-to-end bisnis proses yang fleksibel dan dinamis menggunakan deskripsi layanan berbasis interface.

SOE (Service Oriented Enterprise) Maturity Models Level

SOE Maturity Model merupakan suatu model dari “SOA yang lebih menyeluruh” dan fokus dalam membawa ROI (Return on Investment) untuk bisnis yang baik pada organisasi IT. Berikut gambar SOE Maturity Model :













Level 1 :

SOE Foundation-initial mengatur indicator kunci performa, end-to-end bisnis proses dan mengatur infrastruktur SOA. Ini mengartikan bahwa SOE bukan hanya satu layer yang mendapatkan suatu dasar dari teknologi web service akan tetapi ada tambahan dua layer yaitu the enterprise performance layer, yang mengidentifikasikan sejumlah indikator kunci performa dan the business process management layer, yang mengidentifikasikan proses awal yang bergantung pada SOA/ESB layer untuk menjaga suatu kualitas yang tinggi, performa yang tinggi, dan reliable integration menggunakan layanan teknologi. Layer ini merupakan hasil dari pengaturan awal terhadap tiga layer SOE di atasnya.

Level 2 :

SOE Repetable projects-infra-focused. Pada level ini akan menentukan arsitektur SOA, pada ESB (Enterprise Service Bus), dan implementasi dari ESB. Level 2 ini memiliki penanganan yang baik pada identifikasi semua ketergantungan terhadap (a) user bisnis, khususnya stakeholders dan bisnis analis; (b) proses dan rule arsitek untuk mendesain dan implementasi dari policy, prosedur, dan end-to-end bisnis proses dan (c) infrastruktur arsitektur SOA untuk desain yang berorientasi pada layanan dan standarisasinya. Metodologi pada level 2 ini dapat dimulai dari pengukuran terhadap proses dan performa, dapat diperkirakan keuntungannya dan dapat mulai membawa dan mengulang ROI untuk didesain ulang yang berorientasi pada proses dan layanan. Jadi di sini akan mengatur optimalisasi proses end-to-end ROI, termasuk KPI pada level EPM, business rules dan proses pada level BPM dan mendasari level ESB/SOA.

Level 3 :

SOE-extended enterprise-focused. Perluasan komposisi dan integrasi perusahaan business-to-business, dengan QoS (Quality of Service) standards support untuk proses bisnis end-to-end. Implementasi dari proses yang mendasari layanan integrasi lebih kompleks daripada proses oriented. Proses pada level ini termasuk mengeksekusi secara internal dalam masing-masing partner bisnis. Partner bisnis dapat mendefinisikan dan menyebarkan khoreografy yang kompleks dari proses-prosesnya. Masing-masing memiliki mesin proses internal sendiri. Perluasan enterprise akan dapat mengeksekusi proses end-to-end secara kuat termasuk pertukaran informasi dalam konteks proses internal.

Level 4 :

SOE-solution focused. Berfokus pada solusi horizontal dan vertikal yang membantu enterprise secara cepat dalam membangun dan menyebarkan solusi pelanggan. Solution framework pada dasarnya merupakan suatu fondasi yang dapat mempercepat life cycle of projects secara keseluruhan oleh SOE. Solution framework terdapat (a) predefined best-practice business process templates (b) predefined best-practice information model definitions; (c) redefined best-practice rules dalam kategori yang berbeda seperti declarative expressions, declarative decision, event rules dan constrains; dan (d) predefined service intergration dengan back-end atau trading partner organization. Pada level 4 ini, ahli teknik telah menghasilkan best practices untuk digunakan kembali pendefinisian solusi yang sudah ada dan menentukan area mana yang butuh di buat alternatife skesifikasinya dan perluasannya. Ini pada dasarnya merupakan pendekatan yang berbeda dan lebih dewasa untuk mengembangkan suatu solusi. SOA dan sistem BPM adalah layer inti horisontal. Pada level ini, bukan hanya arsitektur best practice dan solusi tetapi juga menurun/vertical sebagus solusi horisontal yang memiliki komponen predefined yang dapat berpengaruh terhadap service integration dan otomatisasi proses bisnis.

Level 5 :

SOE-performance, agility, and intelligence focused: Ini berkaitan pada fitur-fitur yang lebih maju dari SOE. Ini merupakan optimasi, dan kemampuan yang ada secara cepat turun dari level KPI (Key Performance Indicator) yang tinggi pada proses, partisipasi atau service deployed dalam dasar infrastruktur. Sistem dapat juga menyarankan optimalisasi dan menyediakan kemampuan untuk memprediksi peningkatan nilai KPI. Fitur-fitur lain pada level 5 :

Membangun service, proses dan policy asstes : Pada level maturity ini kemampuan hadir untuk mengorganisasikan bisnis proses, bisnis rules integrasi, dan semua aspek yang lain dari partisipasi, back-end service, atau layanan perdagangan partner dipilih dan dieksekusi. Proses, rules, dan fasilitas yang terintegrasi diperlakukan sebagai asset perusahaan, dimana dapat secara mudah digunakan dan dispesialisasikan. Sistem menyediakan pemisahan dari apa yang dimaksudkan untuk diterima dalam solusi khusus melawan bagaimana untuk mendapatkannya, untuk contohnya, service mana yang harus diminta, trading partner mana yang digunakan, proses mana yang aktif, manusia mana yang berpartisipasi untuk diberikan tugas.

Dynamic discovery : Pada level maturity ini, akan ada penemuan yang dinamis dari layanan. Sekarang kita dapat secara semantic menemukan layanan lain dan terkadang bahkan dapat membawa negosiasi otomatis, pelelangan dan kemudian akses terhadap layanan. Pengikatan terhadap penyedia layanan bersifat dinamis. Pada level ini, pendesain fokus pada tipe layanan, mengukurnya melalui properties atau meta-data dari layanan. Sistem ini memperhitungkan layanan terbaik yang harus diminta. Dynamic discovery dan kemudian yang berikutnya mengikat dengan registrasi inti, penemuan dan perubahan dari permintaan / jawaban dari apa yang telah diilustrasikan.

Benefit And Implementation of SOA

SOA menyediakan manfaat dalam 4 kategori dasar :

  • Mengurangi biaya integrasi
  • Meningkatkan penggunaan aset
  • Meningkatkan business agility
  • Pengurangan resiko bisnis

Prinsip-prinsip yang direkomendasikan ketika mengimplementasikan SOA :

  1. Mendokumentasikan proses bisnis. Dapat secara bottom up atau top down, ketersediaan dari dokumentasi proses bisnis adalah kritis dalam penyampaian SOA melalui Aplikasi berbasis Web Services
  2. SOA mengimplementasikan evolusi yang dimulai dari seorang pilot, menyampaikan nilai bisnis dan penambahan secara menaik
  3. Implementasi SOA harus didasarkan pada loosely coupled services yang menyediakan fleksibelitas yang tinggi dan penurunan biaya secara terus menerus karena reuse and lower maintenance
  4. Pelayanan harus memiliki interface standar yang rela untuk memungkinkan seamless integration dan interoperability dengan layanan yang lain
  5. Bisnis mengendalikan services, dan services mengendalikan teknologi
  6. Pokok dari SOA ialah business agility

CodeIgniter

Apakah CodeIgniter itu?

CodeIgniter adalah sebuah framework yang menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC) sebagai pola didalam mengembangkan aplikasi berbasis PHP. Dengan pola MVC ini memungkinkan developer untuk mengorganisir file-file untuk membangun aplikasi.

CodeIgniter berisi banyak sekali instant library yang memudahkan seorang programmer PHP didalam membangun aplikasi sehingga walaupun aplikasinya besar, seorang programmer tidak perlu mendefinisikan library-library tersebut dari awal. Sebagai contoh jika kita ingin membuat sebuah fungsi database untuk memunculkan list data dari sebuah table dengan query ‘SELECT’, maka kita hanya tinggal memanggil library yang sudah disediakan dan selebihnya akan dikerjakan oleh CodeIgniter.

Memahami arsitektur URL pada CI

Pertama kali anda mengakses CodeIgniter melalui URL http://localhost/CodeIgniter maka browser anda akan menampilkan halaman welcome. Sama saja jika anda mengaksesnya melalui URL http://localhost/CodeIgniter/index.php, maka di layar browser masih menghasilkan layar welcome tersebut. Ini berarti halaman welcome tersebut sudah diset sebagai halaman defaultnya. Tetapi coba anda akses melalui URL http://localhost/CodeIgniter/index.php/welcome, maka layar browser masih akan menampilkan halaman welcome. Nah lho.. Disini bisa saya jelaskan bahwa arsitektur URL pada CI memiliki arti sebagai berikut :

http://nama_domain_situs/index.php/nama_controller/nama_method/parameter_method

Jadi URL http://localhost/CodeIgniter/index.php/welcome berarti anda sedang menjalankan sebuah controller bernama welcome dan method bernama index. Sedangkan jika nama_method nya tidak diisi maka secara otomatis CodeIgniter akan menjalankan method bernama index. Untuk lebih jelasnya coba anda buka file welcome.php didalam folder system ‘/application/controller/‘, maka anda akan temukan sintaks sebagai berikut :

class Welcome extends Controller
{
function Welcome()
{
parent::Controller();
}

function index()
{
$this->load->view('welcome_message');
}
}

Jika anda sudah pernah mempelajari konsep OOP pada PHP mungkin anda sudah mengerti maksud sintaks diatas. Jadi sebenarnya setiap controller pada CI berbentuk object atau class yang diturunkan dari sebuah class bernama Controller. Fungsi Welcome() merupakan fungsi constructor dari sebuah class bernama Welcome. Selanjutnya kita perlu memperhatikan fungsi/method index(). Method index() inilah yang dijalankan secara otomatis walaupun kita tidak menuliskannya didalam URL. Tetapi coba saja anda akses URL tadi dengan ditambahkan nama method sehingga menjadi seperti ini : http://localhost/CodeIgniter/index.php/welcome/index , pasti anda akan mendapatkan hasil yang sama.

Continue Reading

Pengikut

Designed By Blogger Templates